Rabu, 22 Februari 2012

Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya

Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya
      Puskesmas Sambongpari termasuk dalam wilayah kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, dengan luas wilayah 885, 134 ha, mempunyai ketinggian rata-rata330 meter diatas permukaan laut. Kondisi alamnya berupa tanah dataran, sawag dan beberapa perbukitan yang sedikit demi sedikitdigali potensi alamnya dijadikanlahan perumahan penduduk.
      Batas wilayah Puskesamas Sambongpari sebagai berikut :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Tugujaya dan Kec. Cihideung 
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kel.Kahuripan dan Kec.Tawang 
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kel.Kersamenak dan Kec.Kawalu 
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kel.Mangkubumi, Kel.Bantarsari, dan Kec. Mangkubumi,       Secara adminstratif wilayah kerja Puskesmas terbagi menjadi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Sambongpari terdiri dari 8 RW dan 27RT, Kelurahan Sambongjaya terdiri dari 12RW dan 61 RT, dan Kelurahan Linggajaya terdiri dari 14 RW dan 66 RT.
Motto, Visi, dan Misi Puskesmas
          Motto Puskesmas Sambongpari adalah PRIMA, yang berarti pelayanan yang Maksimal, Responsif, Inovatif, Mandiri, dan Akuntable.
          Visi Puskesmasm Sambongpari 
Visi Puskesmas Sambongpari adalah " Tercapainya masyarakat Sambongpari yang mandiri untuk hidup sehat tahun 2013.
           Misi Puskesmas Sambongpari
  1. Meningkatkan pemberdayaan semua potensi dan sumber daya manusia secara optimal dan mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
  2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima secara merata dan terjangkau
  3. Mengembangkan kemitraan dan pemberdayaan seluruh komponen masyarakat dalam meningkatkan upaya berperilaku hidup sehat
Program yang dijalankan di Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya diantaranya adalah :
  1. MTBS
  2. UKGS
  3. KIA
  4. Keshatan Lingkungan
  5. K3 (Keselamatan, Kesehatan Kerja)
  6. UKS, dll


Minggu, 19 Februari 2012

Korelasi Akhlak dengan Bidang Kesehatan


KORELASI AKHLAK DENGAN BIDANG KESEHATAN

A.    Pendahuluan
    Akhlak dari kata Al-Akhlak, jamak dari Al-khuluq yang artinya kebiasaan, perangai, tabiat dan agama. Menurut Al Gazali, kata akhlak sering diidentikkan dengan kata kholqun (bentuk lahiriyah) dan Khuluqun (bentuk batiniyah), jika dikaitkan dengan seseorang yang bagus berupa kholqun dan khulqunnya, maka artinya adalah bagus dari bentuk lahiriah dan rohaniyah. Dari dua istilah tersebut dapat kita pahami, bahwa manusia terdiri dari dua susunan jasmaniyah dan batiniyah. Untuk jasmaniyah manusia sering menggunakan istilah kholqun, sedangkan untuk rohaniyah manusia menggunakan istilah khuluqun.
    Akhlak disebut juga ilmu tingkah laku / perangai (Imal-Suluh) atau Tahzib al-akhlak (Filsafat akhlak), atau Al-hikmat al-Amaliyyat, atau al-hikmat al- khuluqiyyat. Yang dimaksudkan dengan ilmu tersebut adalah pengetahuan tentang kehinaan-kehinaan jiwa untuk mensucikannya. Dalam bahasa Indonesia akhlak dapat diartikan dengan moral, etika, watak, budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan kesusilaan.
           
B.     Kolerasi akhlak dengan Bidang Kesehatan
   Akhlak sangat berpengaruh pada diri kita terutama pada kesehatan, karena setiap perbuatan memiliki dampak positif dan negatif. Jadi ketika kita berperilaku baik maka dampak pada kesehatan kita pun baik. Begitupun sebaliknya jika perilaku kita buruk maka dampak pada kesehatan kita pun buruk. Contoh korelasi akhlak dengan bidang kesehatan :
1.      Etika makan dan minum
   Dalam kegiatan makan dan minum ada beberapa etika yang harus dipatuhi seperti berikut ini :
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Bahkan dinyatakan dalam hadist Nabi SAW menganjurkan untuk  berwudhu setelah dan sebelum makan. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
b. Membaca basmalah sebelum makan dan mengucapkan hamdalah sesudah makan.
c. Jangan mencela makanan yang dihidangkan. Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah tidak pernah mencela makanan. Bila beliau suka maka beliau memakannya, bila tidak suka beliau meninggalkannya dengan sopan (H.R.Bukhari Muslim)
d. Tidak boleh makan sambil bersandar sebab cara seperti ini menunujukan kesombongan dan merugikan kesehatan tubuh khususnya pencernaan.
e. Makan dan minum harus sambil duduk.
f. Jangan makan dan minum terlalu kenyang (berlebihan). Nabi Muhammad SAW bersabda menyuruh kita untuk mengisi perut sepertiganya untuk makan, minum, udara. (HR. Ahmad dan tirmidzi).
2. Etika Bersin dan Menguap
a.Hendaklah orang yang bersin mengucapkan: “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
b.Hendaklah pendengar menjawab: “Semoga Allah menyayangimu.
c.Orang bersin menjawab pula: “Semoga Allah menunjukanmu kejalan yang benar dan membalas kebajikanmu” (HR. Bukhari). Lakukanlah hal itu sekalipun orang yang bersin melakukan bersin sampai sebanyak tiga kali (HR. Tirmidzi).
d. Menutup mulut dengan tangan atau sapu tangan dan merendahkan suara serendah mungkin (HR. Abu Daud, Ahmad, Muslim dan Tirmidzi). Rasulullah saw. membenci orang yang bersin atau menguap dengan suara keras (HR. Ibnu Sini).
e.Bila yang bersin adalah non-Muslim, ucapkanlah: “Semoga Allah memberimu petunjuk” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
f.Berbeda dengan bersin, menguap harus dihindari sedapat mungkin yang dilukiskan oleh Nabi saw. sebagai perbuatan setan (HR. Bukhari).
3.Pengaruh sholat malam terhadap kesehatan
  Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari berbagai penyakit. Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari berbagai penyakit.
   Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya,Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin  menunaikan shalat tahajjud.
  Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.
  Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak.
  Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural.

4. Kolerasi puasa dengan kesehatan mental
 
Dalam Islam pengembangan kesehatan mental terintegrasi dalam pengembangan pribadi pada umumnya, dalam artian kondisi kejiwaan yang sehat merupakan hasil sampingan dari kondisi yang matang secara emosional, intelektual, dan sosial, serta matang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tampak sejalan dengan ungkapan lama the man behind the gun, yang menunjukkan bahwa unsur penentu dari segala urusan ternyata adalah unsur manusianya juga, atau dalam tulisan ini lebih tepat diganti menjadi the man behind the system. 
  Dengan demikian, jelas dalam Islam betapa pentingnya pengembangan pribadi untuk meraih kwalitas insan paripurna, yang otaknya sarat dengan ilmu-ilmu bermanfaat, bersemayam dalam kalbunya iman dan taqwa kepada Tuhan, sikap dan perilakunya meralisasikan nilai-nilai kiislaman  yang mantap dan teguh, wataknya terpuji, dan bimbingannya kepada masyarakat membuahkan keimanan, rasa kesatuan, kemandirian, semangat kerja tinggi, kedamaian dan kasih sayang. Insan demikian pastilah jiwanya sehat.  Suatu tipe manusia ideal dengan kwalitas yang mungkin sulit dicapai, tetapi dapat dihampiri melalui berbagai upaya yang dilakukan secara sadar, aktif, dan terencana.
   Ditinjau secara ilmiyah, puasa dapat memberikan kesehatan jasmani maupun ruhani. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan para pakar. Penelitian Nicolayev, seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri Mosow (the Moskow Psychiatric Institute), mencoba menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan berpuasa. Dalam usahanya itu, ia menterapi pasien sakit jiwa dengan menggunakan puasa selama 30 hari. Nicolayev mengadakan penelitian eksperimen dengan membagi subjek menjadi dua kelompok sama besar, baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan. Sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Dua kelompom tadi dipantau perkembangan  fisik dan mentalnya dengan tes-tes psikologis. Dari eksperimen tersebut diperoleh hasil yang sangat bagus, yaitu banyak pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medik, ternyata bisa disembuhkan dengan puasa. Selain itu kemungkinan pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun kemudian ternyata tinggi. Lebih dari separoh pasien tetap sehat.
  Sedangkan penelitian yang dilakukan Alan Cott terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York juga menemukan hasil sejalan dengan penelitian Nicolayev. Pasien sakit jiwa ternyata bisa sembuh dengan terapi puasa.
  Ditinjau dari segi penyembuhan kecemasan, dilaporkan oleh Alan Cott, bahwa penyakit seperti susah tidur, merasa rendah diri, juga dapat disembuhkan dengan puasa.Percobaan psikologi membuktikan bahwa puasa mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini dikaitkan dengan prestasi belajarnya. Ternyata orang-orang yang rajin berpuasa dalam tugas-tugas kolektif memperoleh skor jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
  Di samping hasil penelitian di atas, puasa juga memberi pengaruh yang besar bagi penderita gangguan kejiwaan, seperti insomnia, yaitu gangguan mental yang berhubungan dengan tidur. Penderita penyakit ini sukar tidur, namun dengan diberikan cara pengobatan dengan berpuasa, ternyata penyakitnya dapat dikurangi bahkan dapat sembuh.
  Dari segi sosial, puasa juga memberikan sumbangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kendala-kendala yang timbul di dunia. Di dunia ini ada ancaman kemiskinan yang melanda dunia ketiga khususnya. Hal ini menimbulkan beban mental bagi sebagian anggota masyarakat di negara-negara yang telah menikmati kemajuan di segala bidang. Menanggapi kemiskinan di dunia ketiga, maka di Amerika muncul gerakanHunger Project. Gerakan ini lebih bersifat sosial, yaitu setiap satu minggu sekali atau satu bulan sekali mereka tidak diperbolehkan makan. Uang yang semestinya digunakan untuk makan tersebut diambil sebagai dana untuk menolong mereka yang miskin (Ancok, 1995:57).
  Apabila hal di atas dikaitkan dengan dakwah Islam, maka dengan tujuan amal ibadah, puasa yang kita lakukan mempunyai aspek sosial juga, yaitu selama satu bulan kita menyisihkan uang  yang biasa kita belanjakan pada hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya Rp. 2000,-/hari, maka dalam satu bulan akan terkumpul sebanyak Rp. 60.000,- untuk satu orang. Apabila seluruh umat Islam di Indonesia berpuasa, maka berapa banyak uang yang terkumpul dengan metode ini??? Dan kemudian uang tersebut digunakan untuk santunan sosial.
  Ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena iman kepada Allah biasanya menjadikan puasa itu hanya akan menyiksa diri saja. Adapun puasa yang dikerjakan sesuai ajaran Islam, akan mendatangkan keuntungan ganda, antara lain: ketenangan jiea, menghilangkan kekusutan pikiran, menghilangkan ketergantungan jasmani dan rohani terhadap kebutuhan-kebutuhan lahiriyah saja.
  Menurut Hawari (1995:251), puasa sebagai pengendalian diri (self control). Pengendalian diri adalah salah satu ciri utama bagi jiwa yang sehat. Dan amnakala pengendalian diri seseorang terganggu, maka akan timbul berbagai reaksi patologik (kelainan) baik dalam alam pikiran, perasaan, dan perilaku yang bersangkutan. Reaksi patologik yang muncul tidak saja menimbulkan keluhan subyektif pada diri sendiri, tetapi juga dapat mengganggu lingkungan dan juga orang lain.

Sabtu, 18 Februari 2012

Apa itu Rekam Medis???

Rekam Medis, yaa rekam medis pasti banyak yang bertanya-tanya tentang profesi ini. Apa sech rekam medis? Nanti kerjanya ngapain za rekam medis? dan masih banyak lagi pertanyaan yang lainnya.

Saya akan bahas sedikit semoga bisa mengobati rasa penasaran sahabat-sahabat semua ^^

Apa Rekam Medis itu?

Klo di Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) artinya itu hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien, sedangkan rekam kesehatan yaitu hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai kesehatan pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2008 tentang rekam medis disebutkan bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Apa Perekam Medis?

Perekam medis adalah tenaga kesehatan sesuai dengan PP No. 32 Tahun 1996. Perekam Medis bertugas mengelola dalam artian menyimpan, menjaga, dan menyediakan kembali rekam medis pasien dengan cepat dan akurat jika dibutuhkan.Seorang perekam medis dituntut untuk mampu mengolah data rekam medis tersebut menjadi informasi yang nantinya akan berguna bagi manajemen kesehatan.